Accessibility Tools

Archive for category: Kegiatan

Internasionalisasi Penulisan Akademik: Meningkatkan Kualitas Publikasi untuk Menggapai Kredibilitas Global

Kamis, 13 Februari 2025 – Internasionalisasi dalam dunia akademik telah menjadi tuntutan utama untuk menghasilkan output akademik yang berkualitas tinggi. Salah satu tujuan dari internasionalisasi ini adalah publikasi karya ilmiah di jurnal internasional bereputasi. Bagi para akademisi, menulis dan mempublikasikan karya ilmiah di jurnal internasional bukanlah hal yang mudah. Diperlukan motivasi yang kuat, semangat pantang menyerah, serta pemahaman mendalam tentang cara menulis yang efektif. Menulis karya ilmiah untuk jurnal internasional memerlukan usaha dan dedikasi yang tinggi. Bahkan, penolakan terhadap karya yang diajukan harus dianggap sebagai pembelajaran berharga untuk meningkatkan kualitas tulisan.

Salah satu indikator keberhasilan seorang akademisi adalah ketika karya tulisnya disitasi dan dibaca oleh banyak orang. Hal ini tidak hanya meningkatkan kredibilitas akademik penulis, tetapi juga memberikan kontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan. Salah satu cara untuk mencapai tujuan ini adalah dengan memahami apa yang diinginkan oleh reviewer jurnal, yang menjadi kunci kelancaran proses publikasi di masa depan.

Untuk memberikan wawasan lebih dalam mengenai publikasi jurnal internasional, bertempat pada gedung Multimedia Universitas Tidar, Program Studi S1 Manajemen, S1 Ekonomi Pembangunan, S1 Akuntansi, S1 Pariwisata, dan D3 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tidar mengadakan kolaborasi dalam kegiatan bertema “Langkah-langkah Sukses dalam Publikasi Jurnal Internasional.” Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para mahasiswa dan akademisi tentang cara-cara efektif dalam menyusun publikasi yang diterima di jurnal internasional.

Prof. Dony Dahana Wirawan, seorang pakar di bidang ekonomi yang saat ini mengajar di Graduate School of Economics, Osaka University, menjadi pemateri utama dalam kegiatan tersebut. Prof. Dony memiliki latar belakang akademik yang luar biasa, dimulai dari pendidikan di Tohoku University, Jepang, hingga meraih gelar doktor di universitas yang sama. Sebagai seorang peneliti, Prof. Dony memiliki berbagai topik riset, seperti harga acuan, perilaku konsumen, model pemasaran, dan statistik Bayesian. Penelitiannya dipublikasikan di berbagai jurnal bereputasi, yang membuatnya menjadi sumber yang sangat berharga bagi para akademisi yang ingin menulis publikasi internasional.

Dalam presentasinya, Prof. Dony menyampaikan langkah-langkah penting dalam publikasi jurnal. Pada tahap persiapan, penulis harus menentukan tema penelitian yang menarik, baru, dan bermanfaat bagi masyarakat atau dunia akademik. Penelitian yang memiliki kebaruan, menarik, dan penting, serta disusun dengan metodologi yang jelas, memiliki peluang lebih besar untuk diterima oleh jurnal internasional. Selain itu, penting juga untuk membangun hipotesis yang kuat dan menggunakan data yang berkualitas tinggi. Penggunaan data yang aktual dan valid dari berbagai sumber akan meningkatkan nilai penelitian dan memungkinkan penulis untuk menghindari bias dalam hasil penelitian.

Pada tahap penulisan, Prof. Dony menekankan pentingnya menulis abstrak yang padat dan jelas, serta menulis bagian pendahuluan yang dapat menggambarkan pentingnya penelitian. Penulis juga harus mendeskripsikan data secara rinci dan memberikan interpretasi hasil yang sesuai dengan hipotesis yang diajukan. Sementara itu, pada tahap pengajuan, pemilihan jurnal yang tepat sangat penting. Disarankan untuk mengajukan artikel ke jurnal Q1 terlebih dahulu, yang memiliki tingkat selektivitas lebih tinggi. Hal ini membutuhkan waktu yang lebih lama, namun peluang diterima lebih besar.

Dalam sesi tanya jawab, beberapa peserta mengajukan pertanyaan seputar teknik analisis data dan penerimaan publikasi. Salah satunya adalah pertanyaan mengenai penggunaan data teks dalam penelitian dan cara membuktikan hubungan sebab-akibat menggunakan SEM (Structural Equation Modeling). Prof. Dony menjelaskan bahwa mengubah data teks menjadi kuantitatif dan menggunakan berbagai metode analisis lain seperti regresi Poisson atau Model Tobit dapat menjadi alternatif yang menarik. Beliau juga mengingatkan bahwa diskusi dalam artikel harus mengaitkan temuan dengan kontribusi bagi pengembangan teori dan praktisi.

Di akhir sesi, Prof. Dony memberikan kesimpulan penting: kolaborasi dengan peneliti berpengalaman yang telah berhasil mempublikasikan karya mereka di jurnal internasional dapat membuka peluang besar bagi para akademisi muda. Selain itu, penulis harus selalu siap menerima kritik konstruktif dari reviewer sebagai cara untuk meningkatkan kualitas tulisan mereka.

Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah disampaikan oleh Prof. Dony, para peneliti di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kualitas penelitian dan memperluas jaringan publikasi mereka di tingkat internasional, yang pada akhirnya akan mendongkrak kredibilitas akademik dan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan global.



Notulen : Yesica Apriliana Paska, S.E., M.M.
Editor : Oktyas Alvi Sahara

Visiting Professor Universitas Tidar Membahas Pengaruh Multitasking dalam Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran

Pada Jumat, 14 Februari 2025, Program studi S1 Manajemen, S1 Ekonomi Pembangunan, S1 Akuntansi, S1 Pariwisata dan D3 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tidar berkolaborasi menggelar kegiatan Visiting Professor yang dihadiri oleh berbagai kalangan akademik. Acara yang berlangsung di Gedung Kuliah Umum (GKU) H. R. Suparsono ini menghadirkan Prof. Irawan Dony Dahana sebagai pembicara utama, yang mengangkat topik mengenai pengaruh multitasking terhadap perilaku konsumen serta strategi pemasaran. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi wawasan mendalam tentang tantangan yang dihadapi oleh pemasar dalam era digital yang semakin berkembang.

Acara dimulai dengan sambutan oleh Wakil Dekan 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tidar, Bapak Axel Giovanni S.E., M.M. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada Prof. Irawan Dony Dahana atas kesediaannya untuk berbagi ilmu dan wawasan dalam kegiatan Visiting Professor ini. Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada pihak yang telah menginisiasi acara tersebut, yang diharapkan dapat memberikan manfaat besar, khususnya dalam mengembangkan pemahaman mahasiswa tentang perilaku konsumen serta strategi pemasaran. Di akhir sambutannya, Bapak Axel resmi membuka acara ini.

Materi utama yang disampaikan oleh Prof. Irawan Dony Dahana mengupas mengenai fenomena media multitasking yang semakin sering dilakukan oleh konsumen, terutama generasi muda dan perempuan. Dalam era digital saat ini, multitasking tidak hanya melibatkan pekerjaan yang berbeda, tetapi juga penggunaan beberapa media sekaligus, seperti menonton televisi sambil bermain ponsel. Fenomena ini ternyata memiliki dampak besar terhadap perilaku konsumen, khususnya dalam hal berbelanja online.

Menurut Prof. Irawan, multitasking sering kali mengurangi fokus konsumen, yang dapat menurunkan efektivitas iklan. Konsumen yang terlibat dalam media multitasking cenderung kurang memperhatikan pesan iklan, yang pada akhirnya berdampak pada rendahnya ingatan terhadap merek atau brand. Namun, Prof. Irawan juga menambahkan bahwa multitasking memiliki sisi positif, yaitu dapat mengurangi counter argument terhadap iklan, serta memberikan peluang untuk melakukan pembelian langsung melalui platform e-commerce.

Lebih lanjut, Prof. Irawan menjelaskan bahwa pengaruh multitasking terhadap perilaku belanja online sangat dipengaruhi oleh motivasi konsumen. Motivasi utama yang memengaruhi konsumen untuk melakukan multitasking meliputi efisiensi waktu, keinginan untuk mengontrol paparan iklan, serta kebiasaan multitasking itu sendiri. Oleh karena itu, untuk meningkatkan efektivitas pemasaran, penting bagi pelaku usaha untuk memahami motivasi tersebut dan menyesuaikan strategi pemasaran mereka, seperti memberikan informasi yang relevan pada waktu yang tepat.

Sesi berikutnya adalah sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif. Salah satu peserta, Mahawira, bertanya tentang bagaimana cara penjual menghadapi rendahnya daya beli masyarakat meskipun iklan telah diterima. Prof. Irawan menjelaskan bahwa tujuan utama iklan adalah untuk memperkenalkan produk kepada audiens. Untuk mendorong pembelian, iklan harus dilengkapi dengan promosi, seperti diskon atau sistem pembayaran cicilan, yang dapat membuat produk lebih terjangkau.

Peserta lainnya, Bayu Herlambang, mengajukan pertanyaan mengenai dampak multitasking terhadap produktivitas kerja, mengingat multitasking seringkali dikaitkan dengan penurunan produktivitas dan peningkatan beban kognitif. Prof. Irawan menanggapi dengan menyatakan bahwa multitasking bisa menjadi keterampilan yang bermanfaat jika dilatih dengan baik. Meski ada risiko penurunan produktivitas, jika diterapkan dengan benar, multitasking dapat meningkatkan efisiensi di lingkungan kerja.

Kegiatan Visiting Professor ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi mahasiswa dan peserta lainnya mengenai dinamika perilaku konsumen di era digital, serta bagaimana strategi pemasaran dapat disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kebiasaan baru yang muncul. Diharapkan pula, acara ini dapat menjadi sarana bagi mahasiswa Prodi S1 Manajemen Universitas Tidar untuk menggali ilmu lebih lanjut, terutama yang berkaitan dengan pemasaran dan perilaku konsumen.

Notulensi : HMJM
Editor : Oktyas Alvi S

Magelang, 16 Januari 2025 – Fakultas Ekonomi Universitas Tidar (Untidar) mengadakan pelatihan bertajuk “Self Mastery: Meningkatkan Potensi Diri untuk Peningkatan Kinerja” yang berlangsung pada hari Kamis, 16 Januari 2025, di Gedung GKU Universitas Tidar. Pelatihan ini diikuti oleh dosen dan tenaga kependidikan Fakultas Ekonomi, dengan tujuan untuk membekali mereka dengan keterampilan dalam mengelola diri sendiri guna meningkatkan kualitas kinerja di lingkungan akademik dan profesional.

Acara ini disambut dengan antusias oleh para peserta dan dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Tidar, Prof. Dr.E. Izza Mafruhah, M.Si. Dalam dunia pendidikan, kita tidak hanya dituntut untuk memiliki pengetahuan akademik yang baik, tetapi juga kemampuan untuk mengelola diri sendiri.Sebagai pembicara utama dalam pelatihan ini, Ibu Fuzna Marzuqoh, seorang trainer berpengalaman di bidang pengembangan diri, menyampaikan materi yang sangat relevan dan praktis. Dalam presentasinya, Ibu Fuzna menjelaskan konsep self mastery sebagai kemampuan untuk mengendalikan pikiran, emosi, dan tindakan agar dapat mencapai tujuan pribadi dan profesional. Ia juga menggarisbawahi pentingnya kesadaran diri, kontrol emosi, serta pengelolaan waktu dalam meraih kesuksesan.Ibu Fuzna juga memberikan berbagai teknik praktis dalam mengembangkan self mastery, seperti mindfulness, teknik pernapasan, serta cara-cara untuk meningkatkan fokus dan produktivitas dalam bekerja. Para peserta diajak untuk berlatih berbagai metode tersebut secara langsung, sehingga dapat merasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Pelatihan Self Mastery ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para dosen dan tenaga kependidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Tidar. Dengan menguasai keterampilan self mastery, mereka diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengajaran, memperbaiki manajemen waktu, serta menciptakan suasana kerja yang lebih harmonis dan produktif. Fakultas Ekonomi Universitas Tidar berkomitmen untuk terus mengadakan pelatihan serupa sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan seluruh civitas akademika.

Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Tidar (HIMEPA FE Untidar) terus berupaya menjadi wadah yang aktif dalam menyuarakan aspirasi mahasiswa di lingkungan Program Studi Ekonomi Pembangunan. Salah satu inisiatif yang diusung oleh HIMEPA FE Untidar adalah kegiatan Diskusi Bareng Jurusan, yang bertujuan untuk menampung dan mengadvokasikan berbagai masukan, ide, dan keluhan mahasiswa kepada pihak birokrasi prodi.

“Penting bagi mahasiswa untuk mengetahui bahwa suara mereka memiliki nilai yang dapat membawa perubahan. Melalui bidang ini, kami ingin menciptakan ruang yang terbuka, di mana mahasiswa dapat menyampaikan aspirasinya tanpa rasa takut atau ragu.

Program Diskusi Bareng Jurusan diharapkan dapat menjadi sarana yang efektif dalam memperkuat hubungan antara mahasiswa dan pihak jurusan. Tidak hanya sebagai ajang untuk mengajukan keluhan, forum ini juga berfungsi untuk mendiskusikan ide-ide baru yang dapat meningkatkan kualitas akademik dan kesejahteraan mahasiswa di Fakultas Ekonomi Untidar.

Penulis : Himepa
Editor : Oktyas Alvi S

Magelang, 7 Desember 2024 – Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tidar (FE Untidar) bekerjasama dengan Pusat Studi Ekonomi dan Bisnis Islam menyelenggarakan pelatihan wirausaha bertajuk “NextGen Entrepreneurs: Building the Future of Business Batch 1”. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada mahasiswa dalam merintis karir sebagai wirausaha sejak di bangku kuliah. Dengan tema “From Ideas to Action: Exploring Business Strategies with the Business Model Canvas,” pelatihan ini diharapkan mampu membangun fondasi kewirausahaan yang kuat.

Pelatihan ini menghadirkan Arif Taat Ujianto, S.Pd., MM, President Director Taman Kyai Langgeng Ecopark, sebagai narasumber utama. Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang manajemen bisnis, beliau berbagi wawasan dan pengalaman praktis kepada peserta.

Kegiatan yang diadakan di Laboratorium Rekayasa Kampus Sidotopo Untidar ini dimulai pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB. Sebanyak 150 peserta mengikuti pelatihan dengan materi yang berfokus pada pemahaman dan penerapan Business Model Canvas (BMC) sebagai alat strategis untuk merancang dan menyempurnakan model bisnis. Para peserta juga mendapatkan e-sertifikat sebagai pengakuan atas partisipasi mereka.

Materi yang disampaikan mencakup sembilan elemen utama BMC, seperti Key Partners, Key Activities, Key Resources, Value Propositions, Customer Relationships, Channels, Customer Segments, Cost Structure, dan Revenue Streams. Selain itu, peserta diajak untuk langsung memetakan model bisnis mereka secara visual dan mengembangkan strategi yang actionable.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi peluang bisnis, merancang strategi inovatif, serta berkontribusi dalam menciptakan model bisnis yang berkelanjutan. Dengan semangat kolaborasi, pelatihan ini diharapkan menjadi titik tolak bagi mahasiswa untuk meraih kesuksesan sebagai wirausaha di masa depan.

Pelatihan wirausaha yang diselenggarakan oleh Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tidar (FE Untidar) ini menjadi momentum penting dalam memperkenalkan dunia kewirausahaan kepada mahasiswa. Dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, mahasiswa diharapkan tidak hanya memiliki pengetahuan teori, tetapi juga keterampilan praktis yang relevan dengan tantangan yang ada. Oleh karena itu, pelatihan ini dirancang untuk memberikan wawasan dan pengalaman langsung dalam merintis bisnis.

Dalam sesi pelatihan tersebut, Arif Taat Ujianto, S.Pd., MM, yang juga merupakan seorang praktisi berpengalaman dalam bidang manajemen bisnis, berbagi pengetahuan tentang bagaimana membangun dan mengelola bisnis yang sukses. Sebagai President Director Taman Kyai Langgeng Ecopark, beliau menyampaikan bahwa untuk menjadi wirausaha yang sukses, seorang individu perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang model bisnis dan cara beradaptasi dengan perubahan zaman. Dalam hal ini, Business Model Canvas (BMC) menjadi alat yang sangat berguna karena memudahkan para calon pengusaha untuk merancang dan mengembangkan ide bisnis mereka dengan cara yang lebih terstruktur.

BMC sendiri terdiri dari sembilan elemen kunci yang sangat penting untuk dipahami, seperti Key Partners, Key Activities, Key Resources, Value Propositions, Customer Relationships, Channels, Customer Segments, Cost Structure, dan Revenue Streams. Semua elemen ini saling berkaitan dan membentuk fondasi bagi kesuksesan bisnis. Dalam pelatihan ini, para peserta diberi kesempatan untuk memetakan model bisnis mereka sendiri menggunakan BMC. Proses ini memungkinkan mahasiswa untuk memahami bagaimana mengintegrasikan berbagai komponen bisnis dan bagaimana masing-masing elemen berkontribusi terhadap kelangsungan dan perkembangan usaha.

Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berpikir strategis dan inovatif para mahasiswa. Dengan memanfaatkan BMC, peserta dilatih untuk berpikir lebih kritis mengenai cara-cara untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada, menjalin hubungan dengan mitra bisnis, serta menyesuaikan produk atau layanan dengan kebutuhan pasar. Keterampilan ini sangat penting karena di era digital dan global saat ini, kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat dan berinovasi adalah kunci utama dalam memenangkan persaingan bisnis.

Pelatihan ini juga memberikan wawasan tentang tantangan yang sering dihadapi oleh wirausaha muda, seperti masalah pembiayaan, pemasaran, dan pengelolaan sumber daya manusia. Oleh karena itu, salah satu tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menyiapkan mahasiswa agar lebih siap menghadapi dunia bisnis yang kompetitif dan dinamis. Dengan mengikuti pelatihan ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya mampu merancang ide bisnis, tetapi juga mampu mengelola dan mengembangkannya sehingga dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi secara lebih luas.

Ke depan, kegiatan ini akan dilanjutkan dengan pelatihan lanjutan yang membahas topik-topik penting lainnya, seperti Transforming Business Models, Design Thinking, Digital Transformation, dan Sustainable Business Models. Setiap tema ini disusun untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan aplikatif terkait dengan pengelolaan bisnis yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan finansial, tetapi juga pada keberlanjutan sosial dan lingkungan.

Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal yang signifikan dalam membentuk wirausaha muda yang kreatif dan inovatif. Di masa depan, mereka diharapkan dapat memainkan peran penting dalam menggerakkan perekonomian Indonesia dan menghadapi tantangan global dengan kemampuan yang lebih baik. Sebagai bagian dari fakultas yang berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi mahasiswa, kegiatan seperti ini menunjukkan bahwa FE Untidar tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pengembangan karakter dan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja.

Pada hari ini, 10 Desember 2024, Universitas Tidar (Untidar) menyelenggarakan acara Pemaparan Calon Dekan Fakultas Ekonomi (FE). Acara yang bertempat di Ruang Multimedia Untidar ini dibuka oleh Dekan FE saat ini, Prof. Dr. Hadi Sasana, M.Si. Dalam sambutannya, Prof. Hadi menyampaikan harapan besar agar calon dekan terpilih nantinya mampu membawa Fakultas Ekonomi menuju akreditasi unggul, dengan target minimal empat program studi mendapatkan akreditasi A. Beliau juga menekankan pentingnya penguatan kualitas pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia di FE Untidar.

Prof. Hadi Sasana yang akan mengakhiri masa jabatannya pada 22 Desember 2024, menyampaikan bahwa periode kepemimpinan Dekan FE 2024 akan berlangsung singkat, yakni hanya selama tiga tahun, mengikuti kebijakan fakultas lainnya di universitas tersebut. Meskipun waktu yang terbatas, Prof. Hadi berharap calon dekan yang terpilih dapat melanjutkan berbagai program strategis dan meningkatkan kualitas Fakultas Ekonomi secara signifikan.

Acara ini dimoderatori oleh Satrio Tegar Sadewo, S.AB., M.M., yang dengan cekatan memandu jalannya pemaparan dari masing-masing calon dekan. Tiga calon dekan yang hadir, masing-masing memberikan pandangan dan visi mereka untuk masa depan Fakultas Ekonomi. Ketiga calon dekan Fakultas Ekonomi adalah Prof. Dr. Izza Mafruhah, S.E., M.Si. (Universitas Sebelas Maret/UNS), Dr. Ulil Hartono, S.E., M.Si. (Universitas Negeri Surabaya/UNESA), Prof. Dr. E. Suharno, S.E., M.Si. (Universitas Jenderal Soedirman/UNSOED).

Masing-masing calon dekan yang memaparkan visinya menunjukkan komitmen yang sangat tinggi untuk memajukan Fakultas Ekonomi Universitas Tidar. Setiap visi dan misi yang disampaikan sangat menarik dan penuh dengan gagasan positif yang berpotensi membawa Fakultas Ekonomi ke arah yang lebih baik. Keunggulan dalam penguatan kualitas pendidikan, peningkatan akreditasi, serta pengembangan kerjasama internasional menjadi fokus utama dari para calon dekan. Semua itu, tentu saja, bertujuan untuk menjadikan Fakultas Ekonomi Untidar semakin unggul di tingkat nasional maupun internasional.

Semoga calon dekan yang terpilih nantinya dapat merealisasikan visi dan misi yang telah dipaparkan, serta membawa Fakultas Ekonomi Universitas Tidar menuju kemajuan yang lebih besar. Dengan kepemimpinan yang tepat, Fakultas Ekonomi Untidar dapat mencapai tujuannya untuk menjadi lembaga pendidikan yang unggul, menghasilkan lulusan yang berkualitas, dan berperan aktif dalam pengembangan ilmu ekonomi dan bisnis di tingkat global.


Notulensi : Vitri Puspitasari
Editor : Oktyas Alvi S

P

m

Magelang, 21 November 2024 – Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Tidar (UNTIDAR), yang diketuai oleh Dr. Muhamad Wahyudi, S.Pd., M.Si., melaksanakan program pelatihan bertajuk “Pemberdayaan Masyarakat Lokal dengan Pendekatan Ekowisata”. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian Unggulan DIPA UNTIDAR Tahun Anggaran 2024, yang bertujuan untuk mengembangkan potensi lokal Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Pelatihan ini diselenggarakan di Balai Desa Kembang Kuning, Kecamatan Windusari, dan berlangsung dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB. Peserta pelatihan terdiri dari 10 delegasi, yang meliputi perangkat desa, pelaku UMKM, kelompok pemuda, dan kelompok kesenian. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kolaborasi lintas sektor dalam pengelolaan ekowisata secara berkelanjutan.

Dr. Muhamad Wahyudi menyampaikan bahwa pendekatan ekowisata bukan hanya sekadar pariwisata, tetapi juga merupakan strategi pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi sambil menjaga kelestarian lingkungan. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peran aktif seluruh elemen masyarakat dalam mengelola potensi lokal. Materi pelatihan meliputi:

  1. Identifikasi potensi ekowisata lokal.
  2. Teknik pemasaran dan promosi destinasi wisata berbasis teknologi.
  3. Peran kolaborasi antara UMKM, pemuda, dan kesenian lokal dalam mendukung sektor pariwisata.
  4. Strategi pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan.

Antusiasme Peserta

Peserta yang hadir menyambut kegiatan ini dengan antusias. Salah satu perwakilan kelompok pemuda menyatakan, “Kami mendapatkan banyak wawasan baru tentang bagaimana cara mempromosikan desa kami sebagai destinasi ekowisata, tanpa merusak alam dan budaya yang kami miliki.” Acara juga diisi dengan diskusi interaktif dan studi kasus, yang memungkinkan peserta untuk langsung menerapkan konsep yang dipelajari. Sebagai bagian dari tindak lanjut, Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Ekonomi UNTIDAR akan memberikan pendampingan lanjutan untuk membantu implementasi hasil pelatihan.

Sinergi untuk Masa Depan Ekowisata

Program ini merupakan bagian dari komitmen UNTIDAR untuk mendorong pengembangan ekonomi kreatif berbasis komunitas. Selain meningkatkan keterampilan teknis, kegiatan ini juga bertujuan membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya keberlanjutan lingkungan.

Mengintegrasikan Nilai Budaya dalam Ekowisata

Dalam pelatihan ini, aspek budaya mendapat perhatian khusus sebagai elemen penting dalam pengembangan ekowisata. Desa Kembang Kuning yang kaya akan seni tradisional, seperti tari-tarian lokal dan kerajinan tangan, menjadi daya tarik yang dapat dikembangkan. Dr. Muhamad Wahyudi menjelaskan bahwa integrasi nilai budaya dengan konsep ekowisata memberikan keunikan tersendiri, yang mampu menarik wisatawan dengan minat khusus. Selain itu, kolaborasi antara kelompok seni dan UMKM lokal berpotensi menciptakan paket wisata terpadu yang mempromosikan produk lokal sekaligus memperkenalkan tradisi desa.

Pendekatan Berbasis Teknologi

Pelatihan ini juga memanfaatkan teknologi digital sebagai alat utama dalam promosi. Tim pengabdian memberikan panduan praktis tentang penggunaan media sosial, platform reservasi online, dan pembuatan konten kreatif untuk mempromosikan destinasi wisata. Hal ini dirancang untuk meningkatkan daya saing ekowisata Desa Kembang Kuning di era digital. Sebagai bagian dari pelatihan, peserta diajak membuat akun media sosial bersama, yang langsung diisi dengan foto dan cerita menarik tentang potensi wisata desa.

Kegiatan Advokasi dan Jurusan Berdiskusi 2 (AJUSI 2) yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen (HMJM) Fakultas Ekonomi Universitas Tidar sukses digelar secara daring pada Sabtu, 12 Oktober 2024. Acara yang bertujuan sebagai wadah aspirasi bagi mahasiswa ini dihadiri oleh 12 peserta yang merupakan perwakilan dari Program Studi Manajemen dan Pariwisata, serta sejumlah dosen pengampu dari kedua program studi tersebut.

Panitia kegiatan mulai berkumpul pada pukul 08.00 WIB di Ruang Himpunan Fakultas Ekonomi untuk menyiapkan acara. Para peserta dan tamu undangan mulai bergabung dalam Zoom Meeting pada pukul 09.20 WIB, dan kegiatan resmi dimulai pada pukul 09.35 WIB. Acara dibuka oleh MC yang mengawali kegiatan dengan sambutan hangat, diikuti oleh sambutan dari berbagai pihak.

Ketua Panitia AJUSI 2, menyampaikan tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menjadi wadah bagi mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi dan harapan mereka terkait berbagai isu yang berkembang di lingkungan kampus, khususnya yang berkaitan dengan Program Studi Manajemen dan Pariwisata. Ia berharap agar setiap pertanyaan dan permasalahan yang ada dapat terjawab melalui forum diskusi ini.

Brilian Setyo Utomo, Ketua HMJM 2024, juga memberikan sambutan dan berharap bahwa kegiatan ini dapat menghasilkan feedback yang konstruktif untuk kemajuan kedua prodi tersebut. Sementara itu, Bapak Andhatu Achsa, Pembina HMJM 2024, menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai sarana bagi mahasiswa untuk menyampaikan keluhan dan aspirasi mereka demi terciptanya lingkungan akademik yang lebih baik.

Sambutan terakhir disampaikan oleh Bapak Wildan Yudhanto, yang mewakili Gugus Kemahasiswaan. Beliau mengungkapkan harapannya agar AJUSI 2 menjadi forum yang dapat menampung berbagai pendapat, serta membantu dalam memperbaiki kualitas Program Studi Manajemen dan Pariwisata di Universitas Tidar.

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan penyampaian aspirasi oleh mahasiswa dari kedua program studi. Beberapa topik yang dibahas meliputi kebutuhan akan fasilitas pendukung dalam pembelajaran serta permasalahan teknis yang dihadapi mahasiswa di kelas.

Aspirasi Pertama yang disampaikan oleh mahasiswa adalah tentang penyediaan software premium seperti Canva Pro dan akses cek plagiasi secara gratis bagi mahasiswa. Selain itu, mahasiswa juga mengeluhkan kondisi layar proyektor di ruang kelas yang kurang memadai.

Menanggapi aspirasi ini, pihak jurusan memberikan penjelasan bahwa keterbatasan anggaran menjadi salah satu kendala dalam menyediakan aplikasi premium untuk mahasiswa. Anggaran yang ada saat ini sudah difokuskan untuk kebutuhan lain yang lebih mendesak. Pihak jurusan juga menjelaskan bahwa permintaan dari mahasiswa terkait penyediaan software premium belum cukup signifikan, sehingga belum ada kebijakan untuk penyediaan software seperti Canva Pro dan akses Turnitin. Meskipun demikian, mahasiswa disarankan untuk mengajukan proposal resmi kepada jurusan jika merasa membutuhkan software tersebut, lengkap dengan argumen yang mendukung urgensinya.

Terkait masalah proyektor, pihak panitia memberikan solusi bahwa mahasiswa bisa menghubungi contact person (CP) yang telah disediakan oleh pihak jurusan untuk mengatasi kendala yang terjadi di ruang kelas.

Setelah sesi penyampaian aspirasi, diskusi dilanjutkan dengan membahas beberapa isu lainnya yang dirasa penting oleh mahasiswa. Forum ini berlangsung dengan antusias, dan mahasiswa aktif memberikan masukan serta pertanyaan terkait pembelajaran dan fasilitas di kampus.

Acara kemudian ditutup dengan harapan agar kegiatan AJUSI 2 dapat menjadi pemicu bagi perubahan positif, baik dalam hal penyediaan fasilitas maupun peningkatan kualitas pengajaran di Program Studi Manajemen dan Pariwisata Universitas Tidar.

Bapak Wildan Yudhanto mengakhiri acara dengan menekankan bahwa kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan pihak jurusan sangat penting untuk menciptakan lingkungan akademik yang lebih baik, dan menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif dari semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini.

Kegiatan AJUSI 2 ini diharapkan dapat menjadi ajang komunikasi yang berkelanjutan antara mahasiswa dan pihak fakultas, sehingga aspirasi mahasiswa dapat terus didengar dan ditindaklanjuti demi kemajuan bersama.

Notulensi : HMJM
Editor dan Penulis : Oktyas Alvi S

Pada hari Selasa, 12 November 2024, Fakultas Ekonomi Universitas Tidar mengadakan sebuah acara internasional yang sangat relevan dengan perkembangan industri dan tantangan global saat ini, yaitu International Guest Lecture dengan tema Sustainability Supply Chain Management: Future Opportunities. Acara ini mempertemukan dua pembicara yang berkompeten di bidangnya, yaitu Dr. Khresna Bayu Sangka, Ph.D. dan Associate Prof. Ferry Jie dari Australia. Keduanya membahas berbagai peluang dan tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan prinsip keberlanjutan dalam manajemen rantai pasokan.

Dalam kuliah tamu ini, tema utama yang diangkat adalah bagaimana keberlanjutan dapat diterapkan dalam manajemen rantai pasokan (supply chain management atau SCM) dan bagaimana hal ini akan membentuk masa depan industri global. Keberlanjutan dalam SCM bukan hanya soal mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, tetapi juga mencakup tanggung jawab sosial dan ekonomi yang lebih luas, termasuk kesejahteraan pekerja, efisiensi sumber daya, dan pengelolaan risiko dalam bisnis.

Khresna Bayu Sangka, Ph.D., seorang ahli di bidang manajemen dan keberlanjutan, membuka acara dengan penjelasan mengenai konsep keberlanjutan dalam rantai pasokan yang semakin krusial bagi perusahaan di berbagai sektor. Menurut Dr. Khresna, keberlanjutan dalam SCM bukan sekadar tren, tetapi menjadi kebutuhan yang mendesak seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap isu-isu lingkungan dan sosial.

Dr. Khresna menjelaskan bahwa ada tiga pilar utama dalam keberlanjutan yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam membangun sistem rantai pasokan: ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dalam konteks ini, perusahaan dituntut untuk tidak hanya mengejar keuntungan finansial, tetapi juga memastikan bahwa aktivitas operasional mereka tidak merusak lingkungan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Beberapa contoh yang diberikan oleh Dr. Khresna adalah penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan, penerapan sistem ekonomi sirkular yang meminimalisir limbah, serta pengelolaan ketenagakerjaan yang adil dan berkelanjutan.

Lebih lanjut, Dr. Khresna juga menyoroti pentingnya transparansi dalam rantai pasokan global. Dengan adanya kemajuan teknologi seperti blockchain, perusahaan dapat memantau dan mengaudit alur barang dan bahan baku secara lebih transparan, memastikan bahwa proses produksi dan distribusi tidak melanggar prinsip keberlanjutan. Menurutnya, teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk menjaga akuntabilitas di seluruh rantai pasokan, sekaligus meningkatkan kepercayaan konsumen.

Associate Prof. Ferry Jie, seorang akademisi dari Australia, melanjutkan kuliah tamu dengan membahas bagaimana teknologi digital dan inovasi dapat mendorong terciptanya sistem rantai pasokan yang lebih efisien dan berkelanjutan. Dalam penjelasannya, Prof. Ferry menyatakan bahwa teknologi memiliki peran yang sangat besar dalam membantu perusahaan mengurangi jejak karbon mereka, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

Prof. Ferry mengungkapkan bagaimana teknologi seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan big data dapat digunakan untuk memonitor dan menganalisis setiap tahap dalam rantai pasokan. Dengan teknologi ini, perusahaan dapat memprediksi permintaan lebih akurat, mengurangi pemborosan, dan mengoptimalkan pengelolaan persediaan. Ia juga menyoroti pentingnya penggunaan blockchain untuk meningkatkan transparansi dalam alur barang, sehingga konsumen dapat lebih yakin bahwa produk yang mereka beli memenuhi standar keberlanjutan yang tinggi.

Dalam konteks teknologi dan keberlanjutan, Prof. Ferry juga berbicara tentang green logistics—konsep logistik ramah lingkungan yang tidak hanya mengutamakan efisiensi biaya tetapi juga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Misalnya, dengan mengadopsi kendaraan listrik dalam distribusi barang atau menggunakan kemasan yang dapat didaur ulang. Dengan semakin berkembangnya teknologi ramah lingkungan, Prof. Ferry percaya bahwa masa depan logistik dan manajemen rantai pasokan akan semakin berfokus pada prinsip-prinsip keberlanjutan.

Kedua pembicara sepakat bahwa keberlanjutan dalam SCM menawarkan banyak peluang bagi para profesional dan akademisi untuk terus berinovasi. Dr. Khresna dan Prof. Ferry menekankan bahwa perusahaan yang berhasil mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dengan baik tidak hanya akan meningkatkan reputasi mereka, tetapi juga memperoleh keunggulan kompetitif di pasar global. Konsumen dan investor semakin memilih perusahaan yang peduli terhadap dampak sosial dan lingkungan, dan ini menjadi kesempatan besar bagi mereka yang dapat menerapkan strategi berkelanjutan.

Selain itu, keduanya juga menyarankan agar para mahasiswa dan praktisi SCM mengambil peran aktif dalam riset dan pengembangan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan yang ada. Dengan kemajuan teknologi dan pendekatan yang lebih sadar lingkungan, sektor ini akan terus berkembang, menciptakan banyak peluang karier dan kolaborasi lintas sektor.

International Guest Lecture ini memberikan wawasan yang sangat berguna bagi peserta mengenai bagaimana keberlanjutan dapat diterapkan dalam manajemen rantai pasokan dan bagaimana teknologi dapat memainkan peran penting dalam mewujudkan sistem SCM yang lebih efisien dan berkelanjutan. Dr. Khresna Bayu Sangka, Ph.D., dan Associate Prof. Ferry Jie berhasil memberikan gambaran yang jelas tentang peluang yang ada di masa depan, serta tantangan yang perlu dihadapi oleh perusahaan, akademisi, dan masyarakat.

Dengan terus berkembangnya kesadaran akan keberlanjutan, diharapkan bahwa konsep-konsep yang dibahas dalam kuliah tamu ini dapat diaplikasikan lebih luas di industri dan masyarakat, membuka jalan bagi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan dalam dunia bisnis global. Fakultas Ekonomi Universitas Tidar, melalui acara ini, berhasil memberikan kontribusi penting dalam pengembangan pemahaman mengenai keberlanjutan dan manajemen rantai pasokan yang berkelanjutan.

Penulis : Oktyas Alvi S

Magelang – Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) Fakultas Ekonomi Universitas Tidar bersama Bank Syariah Indonesia (BSI) menyelenggarakan Kuliah Umum Literasi Keuangan Syariah dengan tema “Peluang dan Tantangan Masa Depan SDM Syariah Dalam Industri Keuangan Syariah di Gedung H.R. Suparsono, Rabu (6/11/2024).

“Peluang besar terutama bagi mahasiswa, dimana kedepannya SDM syariah akan sangat dibutuhkan terutama di sektor keuangan mengingat semakin banyak masyarakat yang membuka mata terhadap keuangan syariah saat ini” ucap Dr. Muhamad Wahyudi, S.Pd., M.Si selaku Pembina KSEI.

Kemudian kegiatan dilanjukan dengan penyampaian materi oleh Roni Irawan dari Bank Syariah Indonesia (BSI),tentang “Careers & Opportunities in the Islamic Banking Sector”.

Beliau menjelaskan bahwa industri perbankan syariah tumbuh lebih tinggi disbanding perbankkan nasional, baik dari sisi asset, pembiaayaan maupun dana pihak ketiga. Indonesia memiliki potensi besar dalam industry halal (sektor riil) yang mencapai sekitar USD 264,92 Billion.

Penduduk muslim di Indonesia memiliki preferensi syariah yang kuat, yang lebih dari 45% penduduk Indonesia. Namun, jumlah bank syariah di Indonesia masih sedikit dibandingkan dengan bank konvensional.

D

Selanjutnya adalah penyampaian “Produk Perbankan Syariah di Era Digitalisasi” oleh Muhamad Syafiudin PT Bank Syariah Indonesia, Tbk Area Yogyakarta.

Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab, secara keseluruhan kegiatan berjalan dengan lancar dan baik.

Notulen Kegiatan : Putri Aosiliana
Penulis dan editor : Bakhtiar Wijayanto, S.Kom.