Accessibility Tools

Sample Page
,

Kelompok Studi Ekonomi Islam FE Untidar Gelar Studi Eksternal

Magelang, 23 November 2024 – Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) Fakultas Ekonomi Universitas Tidar (FE Untidar) mengadakan kegiatan Studi KSEI Eksternal pada Sabtu, 23 November 2024, sebagai bagian dari upaya pengembangan kapasitas mahasiswa dalam bidang ekonomi Islam. Kegiatan ini melibatkan dua institusi KSEI, yakni dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan Universitas Tidar (UNTIDAR). Dengan mengusung tema “Memperkuat Sinergi Ekonomi Syariah”, acara ini bertujuan untuk mempererat hubungan antar-kampus serta memperluas wawasan mengenai pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.

Acara yang diadakan di Kampus FE Untidar ini dihadiri oleh lebih dari 50 peserta yang merupakan anggota aktif KSEI dari kedua universitas. Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Dr. Muhamad Wahyudi, pembina KSEI UNTIDAR, yang mengapresiasi semangat kolaborasi yang ditunjukkan oleh KSEI UNNES dan KSEI UNTIDAR. Dalam sambutannya, Dr. Wahyudi juga mengungkapkan pentingnya memperkuat jaringan antar-kampus guna memperluas pengaruh dan kontribusi KSEI dalam mendorong implementasi ekonomi syariah di tingkat kampus dan masyarakat luas.

“Kegiatan ini adalah langkah konkret untuk mempererat hubungan antar-KSEI dari berbagai universitas. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam menjalankan program kerja yang berfokus pada ekonomi syariah. Kami berharap, sinergi yang tercipta dapat terus berlanjut dan semakin menguatkan kontribusi ekonomi Islam di Indonesia,” ujar Dr. Wahyudi.

Agenda utama dari kegiatan ini adalah pemaparan program kerja yang telah dilaksanakan oleh kedua KSEI, serta forum diskusi yang membahas berbagai tantangan dan peluang dalam pengembangan ekonomi syariah. Ketua KSEI UNTIDAR, Faisal Anwar, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi antara universitas dalam mengembangkan ilmu ekonomi syariah dan aplikasinya di kehidupan sehari-hari. Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua KSEI UNNES, Hanafi Rizal, yang berharap agar melalui acara ini, anggota KSEI dari kedua universitas dapat saling bertukar ide dan pengalaman untuk meningkatkan kualitas program kerja masing-masing.

Pemaparan Program Kerja KSEI UNTIDAR dan UNNES

Sesi pertama kegiatan ini diisi dengan pemaparan program kerja yang telah dijalankan oleh masing-masing KSEI. Anggota dari KSEI UNTIDAR berbagi pengalaman tentang berbagai kegiatan yang telah mereka selenggarakan, mulai dari seminar ekonomi syariah, pelatihan manajemen keuangan syariah, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pendekatan syariah. Sementara itu, KSEI UNNES juga memaparkan program-program yang lebih terfokus pada pengembangan literasi ekonomi syariah di kalangan mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus, serta penguatan kerjasama dengan lembaga-lembaga ekonomi syariah.

Dalam sesi ini, peserta mendapatkan banyak wawasan mengenai bagaimana mengelola kegiatan KSEI dengan lebih efektif, serta strategi-strategi untuk meningkatkan daya tarik dan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan ekonomi syariah. Diskusi ini juga membahas tantangan yang dihadapi dalam menjalankan program kerja, terutama dalam hal pembiayaan, kurangnya sumber daya manusia yang berkompeten di bidang ekonomi syariah, serta tantangan dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya ekonomi syariah sebagai alternatif sistem ekonomi yang lebih berkeadilan.

Forum Group Discussion dan Penguatan Solidaritas Antar Anggota

Setelah pemaparan program kerja, kegiatan dilanjutkan dengan sesi Forum Group Discussion (FGD) yang dihadiri oleh seluruh peserta. Dalam diskusi ini, para peserta dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dan diminta untuk membahas berbagai topik yang berkaitan dengan ekonomi syariah, seperti penerapan prinsip-prinsip syariah dalam pengelolaan bisnis, tantangan dalam mengimplementasikan ekonomi syariah di era digital, serta bagaimana memperkenalkan ekonomi syariah kepada generasi muda. Diskusi ini bertujuan untuk menggali ide-ide kreatif yang bisa diimplementasikan dalam kegiatan KSEI di kampus, serta mengidentifikasi langkah-langkah konkrit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.

Selain itu, untuk menciptakan suasana yang lebih akrab dan membangun solidaritas antar anggota, acara juga menyelenggarakan kegiatan ice breaking. Aktivitas ini tidak hanya bertujuan untuk menghibur, tetapi juga untuk mempererat hubungan antar mahasiswa dari kedua universitas. Melalui sesi ini, peserta dapat saling mengenal lebih dekat, berbagi pengalaman, dan memperkuat semangat kolaborasi di bidang ekonomi syariah.

Penutupan dan Harapan Ke Depan

Kegiatan Studi KSEI Eksternal ini diakhiri dengan penyerahan kenang-kenangan sebagai simbol dari hubungan yang terjalin antara KSEI UNTIDAR dan KSEI UNNES. Penyerahan kenang-kenangan ini dilakukan oleh Dr. Muhamad Wahyudi dan diterima oleh Ketua KSEI UNNES sebagai bentuk apresiasi atas sinergi yang terjalin. Acara ditutup dengan sesi foto bersama, yang menandakan bahwa kegiatan ini tidak hanya memberi manfaat dalam bentuk pengetahuan dan pengalaman, tetapi juga memperkuat kebersamaan di antara anggota KSEI dari kedua universitas.

Dr. Wahyudi berharap, kegiatan semacam ini dapat menjadi agenda tahunan yang akan terus memperkuat hubungan antar-KSEI di Indonesia dan menjadi platform bagi mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan serta keterampilan di bidang ekonomi syariah. “Kegiatan ini adalah bagian dari upaya kami untuk menjadikan KSEI sebagai pusat pengembangan ekonomi syariah yang inovatif dan berdampak luas, baik di kampus maupun di masyarakat. Kami berharap, sinergi ini dapat terus berkembang untuk memajukan ekonomi Islam di Indonesia,” tutupnya.

Dengan semangat kolaborasi yang kuat, kegiatan ini menjadi bukti nyata dari upaya mahasiswa dalam mendorong pengembangan ekonomi syariah yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Diharapkan bahwa melalui sinergi yang terjalin, baik KSEI UNTIDAR maupun KSEI UNNES dapat saling mendukung dan bekerja bersama untuk mewujudkan tujuan besar ekonomi syariah di Indonesia.