IMG-20171019-WA0001

Untuk mewujudkan generasi muda yang paham dan sadar akan pentingnya pajak bagi pembangunan bangsa, perlu ditanamkan nilai-nilai pentingnya membayar pajak sejak dini melalui pendidikan. Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara. Tanpa pajak, sebagian besar kegiatan negara sulit untuk dapat dilaksanakan. Penggunaan uang pajak meliputi mulai dari belanja pegawai sampai dengan pembiayaan berbagai proyek pembangunan. Pembangunan sarana umum seperti jalan-jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit/puskesmas, kantor polisi dibiayai dengan menggunakan uang yang berasal dari pajak. Uang pajak juga digunakan untuk pembiayaan dalam rangka memberikan rasa aman bagi seluruh lapisan masyarakat. Setiap warga negara mulai saat dilahirkan sampai dengan meninggal dunia, menikmati fasilitas atau pelayanan dari pemerintah yang semuanya dibiayai dengan uang yang berasal dari pajak.

Workshop Perpajakan dengan tema “Peningkatan Kompetensi Mahasiswa Fakultas Ekonomi melalui Pendidikan dan Pelatihan Perpajakan” bermaksud memberikan pengenalan pajak yang ditekankan pada pentingnya edukasi dan pemahaman mengenai perpajakan sejak dini kepada Mahasiswa. Karena pada nantinya mereka diharapkan akan memberikan konstribusi terhadap penerimaan negara pada masa mendatang. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua kali ini yakni pada tangal 5 Oktober dan 17 Ontober 2017 ini menggandeng dari pihak DJP KPP Kanwil II Jateng dan KPP Pratama Kota Magelang. Peserta kegiatan berasal dari mahasiswa Fakultas Ekonomi yang dirinci sebagai mana berikut dari mahasiswa EP sebanyak 50 orang, mahasiswa Manajemen sebanyak 50 Orang dan juga dari mahasiswa Akuntansi sebanyak 65 orang. Materi diberikan seputar konsep dan pelaksanaan pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai serta penggunaan aplikasi perpajakan.

_20171019_083102

Wisuda terbaik tahun ini diraih oleh Fakulta Ekonomi Salah satunya adalah Siti Marfuah, berasal dari keluarga dengan latar belakang ekonomi pas-pasan, lantaran orangtuanya hanya berjualan sate keliling. tidak menyurutkan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik, dengan tekun berusaha walapun jatuh bangun dialami oleh siti untuk mencari uang agar bisa kuliah, semangatnya tidak patah arang terbukti hasilnya, Siti tercatat sebagai peraih IPK terbaik atau cumlaude, yakni 3,87.

SONY DSC

Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D dan Akhmad Akbar Susanto S.E. M.Phil memberikan seminar nasional di Auditorium Universitas Tidar dengan tema STRATEGI DAN INOVASI PEMBANGUNAN INKLUSIF BERBASIS SDG’s (Sustainable Development Goals) UNTUK MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN EKONOMI. Dalam seminar tersebut beliau menyampaikan bahwa grand design mewujudkan kebangkitan ekonomi Indonesia semua pasti ada kendala fiskal dalam strategi pembangunan dan sektor unggulan. SDG’s hadir untuk mampu memecahkan masalah ketertinggalan dari negara lain. Stake holders sudah mengimplementasikan peranan SDG’s, namun pekerjaan rumah untuk Indonesia menjadi mandiri masih cukup banyak. Maka mulailah dari kita sebagai mahasiswa berperan penuh terhadap SDG’s dengan mengenali bakat kita tingkatkan skill, jangan malu untuk belajar dari pengalaman orang sukses. Indonesia memiliki SDA yang melimpah & pertumbuhan penduduk yang pesat namun hingga detik ini belum mampu untuk dijadikan negara maju. Indonesia mampu maju dengan cara apapun. Terdapat 3 indikator ekonomi yaitu pertumbuhan ekonomi, pengangguran, kemiskinan. Di Indonesia rasio ketimpangan semakin besar. Ketimpangan di Indonesia turun setelah krisis tahun 1997-1998, kemudian meningkat kembali setelah pendapatan masyarakat Indonesia terus meningkat. Struktur ekonomi kita mengandalkan industri manufaktur yang pada saat ini didominasi oleh usaha kecil dan menengah. Pada era Presiden SBY direncanakan percepatan pendapatan dan jika Presiden Jokowi lebih memilih untuk mengembangkan pembangunan infrastruktur. Selain itu terdapat hambatan bussines di Indonesia yaitu korupsi. Indonesia termasuk negara berpendapatan menengah tidak berada lebih baik dari negara lain. Cara mahasiswa untuk berperan dalam SDG’s yaitu mengenali bakat kita, fokus berusaha, mempelajari prosesnya, belajar dari orang terbaik, menemukan invesi baru untuk menjadi inovasi, ngotot dan konsisten. Menurut beliau negara tidak akan mandiri jika bukan kita sendiri yang memulai, mulailah belajar mandiri sejak hari ini.

Febriyo Hadikesuma memberikan seminar nasional di Auditorium Universitas Tidar dengan tema STRATEGI DAN INOVASI PEMBANGUNAN INKLUSIF BERBASIS SDG’s (Sustainable Development Goals) UNTUK MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN EKONOMI. Dalam seminarnya beliau mengatakan bahwa terdapat 8 KPI Pembangunan yaitu Pendapatan Per kapita, Kapasitas Produksi, Laju Pertumbuhan Ekonomi, Reduksi Pengangguran, Peningkatan Kesejahteraan, Memajukan teknologi dan pendidikan, Memajukan pertanian dan industri, Iklim investasi yang kondusif (hankam). Namun terdapat tantangan untuk melakukan pembangunan tersebut diantaranya Mindset Pedagang yang mendarah daging, SDM yang “aneh”, Integrasi dan korelasi antar era yang bertabrakan, Mekanisme regulasi yang masih “kompleks” dan tumpang tindih, Kebijakan import komoditas yang membuat iklim pertanian di Indonesia tidak sehat, Geliat dan daya tarung Pemuda Indonesia yang terus menerus menurun dan terkontaminasi oleh “era robotik”. Solusi untuk menghadapi tantangan tersebut adalah memantaskan diri, menumbuhkan inisiatif untuk berbuat, don’t wait goverment, mengawinkan pertanian, industri, IT, dan kreatifitas, memperkuat pemberdayaan berbasis masyarakat. Peranan kita sebagai mahasiswa adalah dapat menjadi pekerja atau sebagai mitra melalui isiasi pemberdayaan, mensupport UMKM, dan menjadi pengusaha. Kesimpulannya untuk menuju Indonesia yang sukses dalam SDG’s kita sebagai warga Indonesia khususnya mahasiswa harus mampu menghadapi tantangan-tantangan baik dari pola pikir kita, ataupun dari govewrment’s regulations. Dengan cara menanamkan budaya kreatif sedari dini, memantaskan diri, menumbuhkan kreatifitas dan memulai sedari dini tanpa menunggu ataupun menunda waktu.

SONY DSC

Bertema kan ” Bakti Sosial Profesional Bersama Keluarga Ekonomi Dalam Mempererat Keakraban “

Menjadi jembatan bagi keluarga mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Tidar
dalam meningkatkan kebersamaan, kekeluargaan, kepedulian dan kepekaan terhadap
lingkungan sosial di sekitarnya secara sinergis. Dengan demikian baik mahasiswa maupun
lingkungan terkait dapat menjalin komunikasi yang baik serta meraih prestasi bersama.
Apabila terjadi kondisi sebaliknya dimana mahasiswa mengalami pasang surut
individualisme maka rasa kebersamaan, rasa memiliki dan saling menghormati tanpa
memperhatikan strata sosial, ekonomi, kemampuan akademis dan budaya sebagai suatu
komunitas yang ideal akan luntur seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu Fakultas
Ekonomi Universitas Tidar menyelenggarakan Malam Keakraban (MAKRAB) dan Bakti Sosial selama 3 hari didesa candimulyo  yang diikuti 199 mahasiswa dan seluruh dosen dan Tu, Sebagai proses pengenalan, pengakraban serta pemaknaan dengan keluarga baru. ini
dapat menumbuhkan semangat kekeluargaan dan kepedulian antar keluarga mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Tidar. Serta memunculkan rasa cinta dan bangga sebagai
bagian dari keluarga besar Fakultas Ekonomi Universitas Tidar. Meningkatkan peran
Mahasiswa dalam bidang kemahasiswaan baik akademis maupun praktis.

SONY DSC

Untuk pertama kali fakultas ekonomi melaksankan kegiatan Porsajur (pekan olah raga dan seni antar jurusan), kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 25 – 16 september 2017, yang bertujuan mencari potensi bibit – bibit terpendam  pada mahasiswa, dalam pelaksana posajur mahasiswa bisa mengikuti beberapa perlombaan seperti menyanyi, baca puisi, futsal, tari dan dance.

kegiatan yang dimeriahkan oleh seluruh mahasiswa fakultas ekonomi dari semester 1 sampe sampai semester 5,

dengan diadakan kegiatan ini semoga bisa bekelanjutan kedepannya.

SONY DSC

Kepedulian terhadap pembangunan desa mendorong Prodi Ekonomi Pembangunan Universitas Tidar untuk menyelenggarakan Seminar Nasional yang bertajuk “Optimalisasi Pengelolaan Potensi Sumber Daya Ekonomi Menuju Kemandirian Desa”, yang diselenggarakan pada hari Rabu, tanggal 6 September 2017 di Auditorium Universitas Tidar. Dalam acara Seminar Nasional yang dibuka oleh Dekan Fakultas Ekonomi Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd. menjelaskan bahwa pentingnya pembangunan Desa karena Desa adalah sumber utama kehidupan negeri ini. 350 peserta yang memadati Auditorium Universitas menunjukkan antusiasme pada seminar yang digelar oleh Fakultas Ekonomi Prodi Ekonomi Pembangunan. Dalam seminar kali ini menghadirkan Keynote Speakers Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, S.H., M.IP, dan juga mendatangkan 2 narasumber yang sama-sama mempunyai keahlian dibidang pengembangan potensi wilayah khususnya desa yaitu Narasumber 1 adalah Ir. Sujarwanto Dwiatmoko, M.Si. selaku kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah, dan Narasumber 2 Ir. Agam Marsoyo, M.Sc., Ph.D selaku Dosen Universitas Gadjah Mada dan sebagai Pakar Perencanaan Pembangunan.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menjadi Keynote Speakers mengajak para peserta Semnas khususnya para mahasiswa/i untuk menghilangkan gengsi dalam membangun desa, karena hal tersebut bisa menguatkan negara dari sisi ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat khususnya masyarakat desa. Menurut Gubernur, sekarang ini banyak pemuda yang lebih bangga ketika lulus dari Perguruan Tinggi menjadi buruh dikota dari pada membangun desanya. Bahkan ada yang rela meninggalkan negerinya untuk menjadi tenaga kerja diluar negeri. Dengan angka pengangguran saat ini yang mencapai 4 juta jiwa, dianggap hal tersebut sangat mengerikan. Ditengah tengah diskusi dalam Semnas tersebut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta Universitas Tidar membuat MoU untuk membantu program pemerintah dalam mengentaskan kemisikinan didesa, dengan melakukan pengabdian pada masyarakat baik yang bersifat KKN Tematik berkelanjutan dan juga terukur. Serta melakukan inovasi untuk pembangunan desa yang dimotori oleh akademisi (Dosen dan Mahasiswa).

Dengan jumlah desa sebesar 7809 desa yang ada di Jawa Tengah, saat ini program optimalisasi desa dirasa masih belum maksimal. Dengan misi OVOP (One Village One Product) yang diusung oleh pemerintah dengan menduplikasi program dari Negeri Sakura Jepang diharapkan bisa membantu mengurangi angka kemiskinan di desa yang ada di Jawa Tengah.

Hal tersebut dibenarkan oleh Narasumber 1 Ir. Sujarwanto Dwiatmoko, M.Si. dalam menjalankan misi Jawa Tengah untuk membangun Jateng berbasis Trisakti Bung Karno-Berdaulat dibidang Politik, Berdikari dibidang Ekonomi, dan berkepribadian dibidang kebudayaan. Dalam penjelasannya dikatakan bahwa pengelolaan sumber daya ekonomi unggulan ada di masing-masing kabupaten/kota dioptimalkan melalui sinergitas pelaksanaan kegiatan baik tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota yang bertujuan pada upaya kemandirian desa. Dalam pelaksanaan pembangunan menuju kemandirian desa diperlukan perencanaan dan koordinasi yang baik lintas sektor sehingga target pada indikator kinerja pembangunan dapat tercapai secara maksimal. Upaya capaian keberhasilan PSN (Proyek Strategis Nasional) dan program-program unggulan diharapkan dapat menjadi penghela pertumbuhan perekonomian wilayah lintas kabupaten/kota di Jawa Tengah. Keberhasilan pengelolaan potensi ekonomi menuju kemandirian desa dapat berdampak langsung pada kinerja penurunan angka kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka, serta kesenjangan pendapatan antar golongan dan antar wilayah. Masih perlunya keterlibatan aktif lintas stakeholder di masing-masing kabupaten/kota (Perguruan Tinggi, asosiasi usaha, pelaku usaha, dan masyarakat umum) dalam mensinergikan hasil pembangunan yang telah dicapai bagi peningkatan perekonomian lokal di Jawa Tengah.

Dalam paparan yang disampaikan oleh Ir. Agam Marsoyo, M.Sc., Ph.D, menyebutkan bahwa isu-isu pembangunan desa menuju desa mandiri harus berdasarkan pada pijakan terhadap isu pembangunan, isu teritori dan fungsional. Karena saat ini kehidupan desa sedang mengalami masa transformasi yang tidak dapat dicegah dari kehidupan desa tradisional kearah desa modern. Perubahan perdesaan menjadi desa mandiri harus bisa berfokus pada kekuatan misal keunikan dari desa itu sendiri daripada harus berkonsentrasi pada kelemahan secara umum. Serta berani melakukan perubahan dengan tidak bergantung pada tengkulak untuk menjual produknya, serta peningkatan kuantitas dan kualitas komoditas desa perlu dilengkapi dengan upaya pemasaran yang adil dan berimbang. Serta mulai keluar dari zona nyaman dan penyakit masyarakat kota (pergaulan bebas, narkoba, miras, korupsi, penipuan, dsb).

Dengan diselenggarakan Seminar Nasional yang bertemakan Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya Ekonomi Menuju Kemandirian Desa dapat menjawab segala permasalahan yang menjadi penghambat untuk membangun desa yang mandiri.

 

Bertemakan “Akuntabilitas Keuangan Desa dan Kontribusinya ” Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tidar melaksanakan kegiatan Seminar Nasional tanggal 30 Agustus 2017, seminar ini menampilkan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM Prof. Dr. Abdul Halim MBA. AK menjadi pembicara ke 3, dalam acara ini mengundang juga Narasumber lainnya seperti bapak Iwan Suhadi AK., CK (IAI Jawa Tengah), Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Jawa Tengah Drs Sudaryanto MSi dan Akuntan CA dari Unsoed Dr Icuk Rangga Bawono SE., SH., MSi., MH.

Banyak tantangan dan persoalan yang aharus dihadapi dan diatasi ketika sebuah desa tidak memiliki dana untuk pembanguna desa, yang kemudian di fasilitasi oleh pemerintah yang anggaranya mencapai 1 Miliar setiap desa. dengan ini tidak ketutup mungkinan akan ditambah lagi dana dari pemerintah, tutur Prof Joko Widodo selaku Dekan Fakultas Ekonomi.

 

Berikut ini materi seminar akuntansi :

Pengelolaan Keuangan Desa  Tidar Klik disini

Magelang-Untidar-Desfis-Agt2017 Klik disini

AKUNTABILITAS PENGELOLAAN DANA DESA  UNTIDAR Klik disini

Pengumuman
Bahwa batas akhir penerimaan paper dan pembayaran pemakalah Ekonomi Pembangunan

diundur sampai dengan tanggal 31 Agustus 2017

pagi pukul 09.00
pemberitahuan lolos pukul 15.00.

Pembekalan PPM tahun 2017 yang diikuti 157 mahasiswa fakulta ekonomi, kegiatan ini wajib sebagai penganti kkn.

dalam pembekalan kemarin disampaikan oleh pak dekan tujuan kegiatain ini untuk melaksankan visi Universitas dan jurusan, program ppm ini melatih mahasiswa untuk menemu kenali permasalahan kewirausahan yang dihadapimasyarakat agar mahasiswa mampu memberikan solusi untuk meningkatkan kesejahteran masyarakat setempat, dengan kegiatan ini juga bisa meningkatkan semangat mahasiswa untuk berwirausaha.

IMG_20170726_084640